Latest News

Friday, October 12, 2018

Hati nurani yg ditanamkan Tuhan kpd manusia selalu cenderung milih kebenaran



Hati nurani yg ditanamkan Tuhan kpd manusia selalu cenderung milih kebenaran.Pada saat manusia melakukan kebohongan,direncanakan atau tdk,suara hatinya akan menegur dirinya sendiri: Engkau bersalah,engkau berada di jalur yg tdk benar.Hati nurani setiap insan cenderung tdk memyukai kebohongan.Disadari atau tidak hati nurani cenderung sedih melihat kebohongan seseorang,merasa tidak pantas dan salah.

Prinsip moral kristiani adalah berasal dari hati nurani terdalam yang ditanamkan Tuhan kedalam hati setiap orang.Bahwa cara selalu sejalan dengan tujuan,dalam satu garis lurus dan sama.Tujuan mulia sekalipun tidak mungkin dicapai dgn jalan berbohong.Kebohongan,menempatkan manusia berada di jalan yang tidak benar dan itu dikutuk oleh Tuhan.Menempatkan diri pada posisi yang salah.

Ketika Adam melanggar moral,melanggar ajaran Tuhan,melanggar perjanjian manusia dengan Tuhan,Adam merasa bersalah.Nuraninya sendiri menelanjagi dirinya sendiri, sehingga dia merasa telanjang, dan malu dilihat Tuhan.Manusia pertama menghukum dirinya sendiri dengan perbuatannya.

Ketika itu,Tuhan tidak menanyakan kenapa dan mengapa dia memakan buah yg dilarang Tuhan.Tidak.Dengan pelanggaran yang Adam lakukan atas godaan Ular pendusta dan pembohong,manusia akan menghukum dirinya sendiri.Hati nuraninya yang akan menegur dan menghukum dirinya sendiri.Terus menerus.

Pertanyaan Tuhan Allah sangat jitu : "Adam dimana kah engkau berada ?" Banyak politikus sekarang ini tidak menempatkan diri pada posisi yang benar.Mereka sudah tidak beradab dan tidak bermartabat sebagai Ciptaan Allah,sebagai Citra Allah,sebagai makluk Ciptaan Agung Allah.Mereka menyangka Tuhan itu buta dan tidak melihat.Allah mengajak kita berada pada posisi kita sebagai ciptaan, yang  harus tunduk kepada moralNya.Allah mau kita semua "understand"sabda Allah.Manusia yang mengerti Sabda Allah selalu berdiri dan berada 'stand under' Allah, bukan sebalik berdiri melampaui Allah,lari dari posisi sebagai ciptaan,mengabaikan mata Allah dgn melakukan kebohongan,hoaks dan sejenisnya.



Wednesday, May 23, 2018

Menjauhi pertengkaran




Menjauhi pertengkaran
Bacaan :
Yak 4:1-10 ,Mzm 55:7-11,23,  Mrk 9:30-37

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu?
Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? - Yak 4:1

Sumber pertengkaran dalam rumah tangga biasanya masalah uang, rasa cemburu, dan ketidakselarasan dalam menentukan prioritas. Sumber utama permusuhan dalam pekerjaan adalah rasa iri terhadap rekan kerja. Sumber pertikaian dalam persahabatan adalah rasa dikhianati. Sumber sengketa dalam gereja adalah keinginan untuk dihormati, dipuji, dan memperoleh kekuasaan. Jelaslah, sumber segala pertengkaran berasal dari keinginan daging (Galatia 5:19-21).

Sebagai manusia, kita menginginkan hidup yang tenang dan damai. Namun, gejolak dunia seringkali merampas kedamaian kita. Lalu, apa yang dapat kita lakukan agar hidup kita selaras dengan kehendak Tuhan dan menjauhi pertengkaran dengan sesama?

1. Tunduk kepada Allah. Bunda Maria adalah teladan yang sangat baik. Ia tunduk kepada Allah dengan berkata, “Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” (Lukas 1:38). Saat kita tunduk kepada Allah, Ia pasti mengganjar kita dengan sesuatu yang luar biasa.

2. Melawan iblis. Iblis menggoda kita melalui kelemahan kita. Ia tahu yang kita suka lakukan. Saat kita jatuh, iblis berusaha menguasai kita. Lawanlah iblis dengan cara setia membaca Kitab Suci, hidup doa yang baik, dan mempraktekkan firman-Nya dalam keseharian.

3. Serius terhadap dosa. Jangan meremehkan dosa dan menganggap dosa adalah hal yang biasa. Dalam Perjanjian Lama, imam membersihkan tangannya sebelum mempersembahkan korban. Ini melambangkan sikap batin kita yang berdosa dan mengakui bahwa kita berdosa, kemudian mengambil keputusan untuk menghentikan dosa itu. Dosa selalu merusak persekutuan kita dengan Allah dan menjadi sumber pertengkaran.

Menjauhi pertengkaran berarti mendekatkan diri kepada Allah. (Yo)

Bagaimana cara saya menjauhi pertengkaran?

Wednesday, April 4, 2018

Kisah Nyata Sangat Penting



*KISAH NYATA*
♻♻♻♻♻
♻♻♻♻♻

*"BERITA BAIK BUAT PARA LANSIA"*
*Klo msh muda tlg sampai kan ke ortu qta...*

*Aku adalah seorang yang sudah tua.*
*Di usia seperti aku ini, pasti banyak menyandang sakit-penyakit, tapi yang paling menguatir kan aku adalah terkena penyakit Alzeimer (kehilangan ingatan).*

*Bukan saja tidak bisa mengatur/merawat diri, bahkan merepotkan n menyusahkan sanak keluarga.*

*Suatu hari, anakku pulang ke rumah, memberitahu aku (bahwa ia mempunyai teman seorang dokter, mengajarinya satu seri gerakan SENAM LIDAH. Senam lidah tidak cuma bisa mencegah Alzeimer, juga bisa menurunkan / memperbaiki:* 

*1--Berat Badan*
*2--Hypertansi*
*3--Penyumbatan*
      *Pembuluh Darah Otak (stroke)*
*4--Asthma*
*5--Rabun jauh*
*6--Telinga mendengung*
*7--Infeksi Tenggorokan*
*8--Infeksi Pundak*
*9--Insomia (sulit tidur ), dll.*

*Anakku mengajariku, gerakannya sangat mudah, cukup dengan setiap pagi setelah membasuh muka di depan cermin,*
*1--JULURKAN LIDAH n MENARIK KEMBALI sebanyak 10x,*

*Selanjutnya* 
*2--JULURKAN LIDAH, lalu gerakan ke kanan n ke kiri sebanyak 10x,*

 *Hanya itu saja...*

*Sejak itu aku melakukan senam lidah setiap hari, terus-menerus, lebih dari setahun n membuahkan hasil yang baik, tidak hanya otak menjadi lebih jernih dan segar, ttpi :*
*1--Rabun Jauh, Kepala suka Pusing juga hilang n juga memperbaiki Problem Pencernaan*

*2--Tidak Mudah Pilek, dll*
*Yang selama ini aku derita, semuanya menjadi lebih meringankan...*
*Badan menjadi lebih gesit n lincah.*

*CATATAN REDAKSI :*

*Senam Lidah mencegah Alzheimer ada dasar nya*, 

*Dari penelitian Ilmu Ke dokteran, syaraf lidah berhubungan dengan Otak Besar.*
*Saat badan kita menjadi tua dan lemah,*
*Tanda² yang muncul terlebih dahulu adalah lidah menjadi kaku n kadang lidah suka tergigit sendiri.*

*Maka, sering menggerakan lidah dengan Senam Lidah, akan* 
*Men"Stimulasi" ( memberi kejutan positive ke ) Otak Besar,*

*2--Mencegah Otak Mengecil*

*3--Mencapai tujuan menyehatkan Tubuh kita.*

*Kami sarankan kepada semua teman² kami yang sudah Lanjut Usia maupun yang masih muda agar dengan rutin setiap hari melakukan senam lidah*.

_*Senam Lidah ketepatan Hasilnya 95%....100%*_

*Alangkah Bahagianya Kita bisa berbagi kepada banyak orang.*

*Senam lidah juga bermanfaat utk mengetahui gejala "stroke/pian sui".*

_*Kalau lidah sulit utk dijulurkan, atau digerakan ke kiri/kanan; itu berarti ada gejala stroke ringan.*_

_*Lebih baik lagi dibarengi dengan menarik kuping kiri/kanan*._

*Selamat mencoba*
*Salam sehat selalu...!!*

*SEMOGA BERMANFAAT*
www.infotangsel.co.id
*TOLONG SEBAR LUASKAN KEPADA PARA KERABAT DAN SAHABAT*
*SEMOGA JADI BERKAH UTK SESAMA...*
*"Info dri group FOKOMA UGM www.infotangsel.co.id

Thursday, February 15, 2018

Polusi Kata dan Suara


Nats : Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah, dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu (Kolose 3:8)
Bacaan : Kolose 3:1-11

Kata-kata tak senonoh dan ungkapan yang kasar kini semakin biasa diucapkan dalam acara-acara utama televisi. Banyak penulis dan produser tampaknya semakin sering melanggar batas ketentuan yang diizinkan masyarakat tentang penggunaan kata-kata yang tidak bermoral dan bersifat menyerang.
Perkataan yang tak senonoh dan kasar adalah jenis polusi suara yang paling buruk. Selain menghujat Allah, kata-kata kotor juga merendahkan manusia. Percakapan yang diakhiri dengan kutukan, sumpah serapah, dan ungkapan-ungkapan kotor serta kasar, mengaburkan keindahan ide-ide yang luhur. Kata-kata yang bersifat mengutuk dapat membangkitkan amarah dan merusak hubungan kita dengan sesama. Kata- kata tersebut dapat menimbulkan sakit hati yang berkepanjangan dalam diri orang-orang yang peka terhadap perlakuan kasar secara lisan.
Perkataan yang tidak baik membuat keadaan di sekitar menjadi tak bermoral dan tidak rohani, sehingga merusak pikiran dan cara hidup yang kudus. Suara yang memekakkan telinga dapat meredam suara Roh Allah. Itulah sebabnya firman Allah menyatakan dengan jelas jenis perkataan yang tidak boleh keluar dari bibir para pengikut Yesus (Kolose 3:8), dan sekaligus jenis perkataan yang seharusnya menjadi ciri khas kita (4:6).
Berabad-abad yang lalu pemazmur mempersembahkan sebuah doa yang akan membuat kita lebih bijaksana: "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku" (Mazmur 141:3). Doa semacam itu sangat kita butuhkan pada masa-masa sekarang ini -Dennis De Haan

Banyak Anggota Tetapi Satu Tubuh

Versi I
I Korintus 12 : 12 “ Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. “ Ayat 14 “ Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota. Andaikata kaki berkata: “ Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh,” jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh ? “
Ayat 19-20 “ Andaikata semuanya adalah satu anggota, dimanakah tubuh ? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.”
Ayat 27 “ Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.”
Saya teringat pada satu cerita dimana ada empat bersaudara hidup dalam tubuh Manusia. Mereka adalah Wajah, Tangan, Kaki, serta Perut. Keempatnya hidup rukun, sampai suatu hari timbul perselisihan di antara mereka. Masing-masing saling menonjolkan diri, menganggap diri mereka paling penting.
Pertama kali Kaki berbicara, "Teman-teman, akulah yang paling penting diantara kalian. Coba bayangkan tanpa aku, manusia  bakal tidak bisa ke mana-mana."
Sahut Tangan, "Aha Kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Memang benar tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, tetapi itu tidak penting. Tapi yang terpenting bagi manusia adalah bekerja, setelah bekerja baru dapat makan. Jadi manusia harus bekerja dan itu yang terpenting. Dan hanya Tangan yang bisa bekerja untuk mencarikan nafkah manusia."
Wajahpun menyungging senyum mendengar penuturan Kaki dan Tangan. Terbayang rasa congkak pada dirinya, lalu mencetuslah ia "Kalian sama sekali tidak penting dibanding dengan aku. Tahu nggak kalian, manusia itu dihargai karena apa ? Karna wajahnya. Wajah yang tampan dan cantik membuat  manusia dikagumi. Selain itu aku memiliki panca indra, yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, serta Mulut. Nah, jelas-jelas aku yang paling hebat dan paling penting !!!
Perut, yang tadi diam saja, ikut-ikutan bicara, "Kuakui Kaki lebih kuat daripadaku. Tangan lebih pintar. Wajah lebih cakep. Tetapi sebenarnya akulah paling penting. Tanpa aku, kalian semua akan tewas !!!"
Mendengar celoteh Perut, anggota tubuh lainnya menjadi marah. Mereka sebaliknya menganggap Perut bagian tubuh yang paling malas. Coba bayangkan, pekerjaan perut sehari-hari hanya makan dan makan melulu. Tapi kalau kami : Kaki membawa tubuh ke tempat mencari nafkah. Tangan bekerja mencari uang. Wajah selalu menunjukkan raut muka manis agar disenangi namun semua hasil jerih payah itu dimakan Perut ! Dasar perut tak berguna !.
Sejak kejadian itu, Kaki, Tangan, serta Wajah mulai mengabaikan Perut. Mereka tidak mau mencarikan makanan buat Perut.  " Biar Perut tahu bahwa tanpa kita ia tidak ada gunanya!" kata mereka.
Perut pun tidak menerima makanan selama berhari-hari dan Perut menjadi sangat lemah. Tetapi yang herannya bukan hanya Perut yang merasa lemah tapi ternyata anggota tubuh lainnya juga ikut  menjadi lemah. Tangan serta Kaki sulit digerakkan, kaki tidak kuat untuk berjalan, sedang tangan merasa lemas nggak bisa bekerja. Wajah menjadi sering meringis karena menahan rasa lapar dan sakit. Wajah yang tadi tampan, kini menjadi penuh kerut merut. Tubuhpun menjadi lemah tak berdaya.
Kini Kaki, Tangan, serta Wajah menyadari kesalahan mereka. "Kita tidak bisa hidup tanpa Perut." kata mereka akhirnya.
Maka pertengkaranpun berakhir. Bersama-sama, semua anggota Tubuh mulai bersatu, mulai bahu-membahu dalam segala bidang.
I Korintus 12 : 26 “ Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. “
Sdr-sdr yang kekasih, kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kesatuan dan kerukunan. Praktek kerukunan perlu kita terapkan dalam kehidupan kekristenan kita sehari-hari. Mari kita ciptakan kerukunan dan kesatuan di antara umat Tuhan sehingga ketika Tuhan datang kembali IA akan mendapatkan tempat untuk meletakkan KepalaNya. Yesus berkata dalam Matius 8 : 20 “ Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya. “
Pada akhir zaman ini Iblis punya satu misi untuk menceraiberaikan Tubuh Kristus. Seperti raja Herodes yang menunjuk pada Iblis dimana pada Natal pertama begitu Herodes mendengar bahwa bayi Yesus sudah lahir. Bayi Yesus yang menunjuk pada Tubuh Kristus maka Herodes segera mengincar dan mau membunuhNya. Herodes disebut juga sebagai serigala, serigala yang akan menerkam  dan menceraiberaikan domba-domba ( Lukas 13 : 31-32 ). Yohanes 10 : 12b “ sehingga serigala itu menerkam dan menceraiberaikan domba-domba itu. “
Iblis tidak suka melihat Tubuh Kristus hidup dalam kesatuan dan kerukunan, Iblis bagaikan serigala yang akan menceraiberaikan domba-domba, Iblis mempunyai misi untuk menghancurkan kesatuan Tubuh Kristus.
Dalam gereja ada juga lima jabatan yang ditetapkan Tuhan yang juga merupakan satu kesatuan. I Korintus 12 :28 “ Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat : pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar ( lebih lengkapnya dituliskan dalam Efesusu 4 : 11-12 “ Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. “
Kelima jabatan ditetapkan untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pembangunan Tubuh Kristus. Itu sebabnya mari kita membawa diri kita untuk masuk dalam proyek Pembangunan Tubuh Kristus, itulah satu persekutuan yang akan membawa jemaat masuk dalam proses penyucian dan pengudusan lewat Firman Allah yang menyucikan dan menguduskan. Yohanes 17 : 17 “ Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, FirmanMu adalah kebenaran. “
Hari demi hari jemaat disucikan dan dikuduskan lewat kebenaran Firman Tuhan sampai satu saat Tubuh Krintus benar-benar terbentuk, kudus dan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, kudus dan tidak bercela ( Efesus 5 : 26-27 ) sehingga saat Kristus datang kembali pada kali yang kedua sebagai Kepala maka Ia akan mendapatkan tempat untuk meletakkan KepalaNya.
Oleh sebab itu, kitab Ibrani 12 : 14a menuliskan:“ Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan. “
Mari, hiduplah dalam kesatuan, berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan untuk menyambut Tuhan yang akan datang kembali sebagai Kepala dan sebagai Mempelai Surgawi …

Versi II
"Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota." 1 Korintus 12:14

Tubuh kita terdiri atas berbagai anggota (bagian) tubuh: ada kepala, telinga, mata, hidung, mulut, tangan, kaki dan sebagainya, namun menjadi satu kesatuan utuh dan tak terpisahkan. Begitu pula gereja sebagai tubuh Kristus terdiri dari anggota-anggota yang menjadi satu kesatuan. Tidak akan ata tubuh jika hanya ada satu anggota. "Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh." (ayat 19-20). Maka antar anggota tubuh ada ketergantungan.
Semua anggota tubuh penting adanya, termasuk anggota yang paling lemah sekalipun. Seringkali kita menilai sesama anggota jemaat Tuhan dengan mata jasmani. akibatnya kita sering terfokus kepada mereka yang kelihatannya lebih menonjol dan berpotensi, sementara jemaat yang penampilan luarnya kurang meyakinkan, hina dan sepertinya kurang bisa berkontribusi kita abaikan. Namun Alkitab menyatakan; "Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus." (ayat 22-23). Oleh karena itu anggota jemaat yang lebih lemahlah yang harus kita perhatikan supaya tidak terjadi gap atau perpecahan di antara sesama anggota jemaat. Coba bayangkan seseorang yang kehilangan kaki atau tangan karena musibah, apakah tubuhnya dapat berfungsi dengan sempurna? Dalam hal ini rasul Paulus berkata, "...jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita." (ayat 26), sehingga terjalin keselarasan dan tubuh itu benar-benar utuh. Inilah rencana Tuhan bagi gerejaNya!
Bagaimana supaya gereja Tuhan (tubuhNya) tetap utuh dan sempurna? Dasarnya adalah kasih. Kasih Kristuslah yang menjadikan gereja utuh. Jika Kristus begitu mengasihi kita sehingga Dia memberikan segala-galanya kepada kita, maka sudah sepatutnya kita mengasihi sesama anggota tubuhNya.

Kita sesama anggota tubuh Kristus harus saling mengasihi dan memperhatikan!

Wednesday, February 14, 2018

ADAM 1 – APA YANG MEMBUAT ADAM JATUH DALAM DOSA?

Hari ini kita akan melihat pada manusia pertama yang diciptakan Allah, yang juga adalah nenek moyang kita yang pertama yaitu Adam.

Kisahnya diceritakan di dalam Kejadian pasal 2-5. Allah Yahweh menggunakan lima hari untuk menciptakan langit dan bumi. Dan setelah semuanya selesai, pada hari yang ke-6, Allah menciptakan Adam. Di Kejadian 2:7, dikatakan,
Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Arti ‘Adam’ dalam bahasa Ibrani adalah bumi (merah)/berasal dari bumi (lahir dari bumi). Karena Allah menggunakan debu dari tanah untuk menciptakannya, dia dinamakan ‘Adam’.
Allah kemudian menciptakan sebuah taman di Eden yang terletak di sebelah timur, dan disanalah Dia menempatkan Adam, manusia yang diciptakan-Nya, untuk mengusahakan dan memelihara taman tersebut. Taman itu tumbuh subur dengan sumber daya alam yang berkelimpahan, pepohonan, rerumputan dan buah-buahan yang menjadi makanan bagi Adam.
Kemudian Allah Yahweh menemukan bahwa tidaklah baik kalau Adam seorang diri saja, dan sebaiknya memiliki pasangan untuk menolongnya.  Jadi pada suatu hari, Allah membuat Adam tidur nyenyak, dan mengambil salah satu tulang rusuk daripadanya untuk menciptakan seorang perempuan. Ketika dia bangun, Adam lalu berkata, “Inilah tulang dari tulangku dan daging dari dagingku; dia akan dinamakan perempuan.” Adam menamakan perempuan itu, Hawa.
Allah menempatkan mereka di dalam taman Eden. Ada begitu banyak jenis tanaman dan pepohonan di dalamnya, beserta dengan beragam jenis buah-buahan yang manis sebagai makanan mereka. Udaranya sangatlah segar, pemandangannya sangat menyejukkan mata; di sana seseorang dapat mengagumi pemandangan sekaligus mencicipi buah-buahannya. Tidak ada hotel berbintang lima, villa di pinggir kota ataupun perkampungan untuk berlibur manapun yang dapat dibandingkan dengan taman Eden. Yang lebih penting, Yahweh seringkali datang ke taman Eden untuk berkunjung, berjalan-jalan dan berbincang-bincang dengan mereka. Mereka dapat secara langsung berbicara dengan Allah muka dengan muka; sesuatu yang tidak pernah dapat kita bayangkan di zaman ini. 
Namun ada 2 pohon istimewa di dalam taman Eden, pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Allah Yahweh memberitahukan kepada mereka: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Pada akhirnya, terjadilah sebuah tragedi yang sangat terkenal. Oleh bujukan si ular, Hawa mengambil buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dan memakannya. Dia lalu memberikannya juga kepada suaminya, dan Adam memakannya juga.
Sejak saat itu, mereka telah dikutuk: kutukan tersebut termasuk kematian, sakit pada saat melahirkan, kesulitan-kesulitan dalam hidup dan sebagainya. Mereka telah diusir keluar dari taman Eden dan diusir dari hadapan Allah. Mereka tidak dapat melihat wajah Allah lagi mulai dari saat itu.
Namun setelah itu, Adam masih menjalani masa hidup yang panjang dan damai, membesarkan anak-anaknya, dan hidup sampai usia 930. 
Semua kisah-kisah ini dicatat di dalam Kejadian. Meskipun bila Anda bukan seorang Kristen, Anda pasti sudah sangat mengenal akan kisah Adam dan Hawa. Tiap kali kita menceritakan kisah ini, kita diingatkan tentang taman Eden dan dosa Adam.
Jadi pelajaran rohani apa yang dapat kita pelajari dari Adam?
Pertama-tama, mari kita pikirkan akan hal ini, Adam jelas-jelas mengetahui kalau Allah telah mengatakan bahwa dia akan mati jika ia makan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, tapi mengapa pada akhirnya dia memakannya?
Mari kita lihat Kejadian 2:16,
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”
Inilah yang Allah katakan kepada Adam, dan di ayat berikutnya (ay.18), Allah menciptakan seorang pasangan untuknya. Jadi, sangat jelas di sini yaitu ketika Adam masih sendiri, dia telah mengetahui kalau buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak boleh dimakan. Dan selama kurun waktu itu, dia tidak memakannya. Jadi kapan Adam mulai berdosa? Di dalam Kejadian pasal 3, si ular datang untuk menggoda Hawa. Hawa termakan godaan dan memakan buah tersebut. Tapi tidak hanya itu, Hawa lalu memberikan buah itu kepada Adam dan Adam memakannya juga. Jadi dari sini kita dapat melihat bahwa Hawa berdosa terlebih dahulu, dan lalu membuat Adam jatuh ke dalam dosa juga. Inilah sebabnya mengapa Paulus di 1 Timotius 2:13-14 berkata,
Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Dengan demikian boleh dikatakan kalau Adam berdosa disebabkan oleh Hawa, dia mendengarkan perkataan Hawa. Allah lalu menegur Adam untuk hal itu, yang tertulis di Kejadian 3:17:
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya…”
Diperhadapkan pada sebuah pilihan antara firman Allah dan perkataan istrinya, Adam memilih untuk mendengarkan perkataan istrinya. Itulah salah satu dari beberapa alasan mengapa dia berdosa.
Seringkali kita tidak dapat mengerti mengapa Adam bertindak demikian bodoh, bagaimana dia dapat membuat kesalahan untuk sesuatu hal yang terlihat begitu jelas? Namun sebetulnya hal ini tidaklah sesederhana itu. Bayangkan ada sepasang suami istri. Katakanlah hubungan mereka tidaklah begitu baik. Namun pada awalnya, ketika Anda memutuskan untuk menikahi seseorang  dan menjadikannya istri atau suami Anda, setidaknya pada saat itu, Anda pasti akan berpikir kalau pasangan Anda adalah orang yang paling Anda kasihi di dunia ini, dan Anda mau untuk berada bersamanya selama-lamanya.
Tidak ada yang salah dengan mencintai seseorang, bahkan, hal ini memang seharusnya terjadi. Tapi, sampai batas mana kita harus mencintai satu sama lain? Sebagai seorang Kristen dan anak-anak Allah, Allah memerintahkan kita untuk mengasihi Allah di atas segalanya. Namun, berapa banyak dari kita yang mampu mengasihi Allah lebih daripada kita mencintai suami atau istri kita? Di dalam gereja kita sering melihat akan hal ini, di antara sepasang suami istri, kehidupan rohani yang satu lebih kuat dibandingkan pasangannya; dan seiring berjalannya waktu, tidak hanya yang lebih kuat gagal untuk memimpin yang lebih lemah untuk bertumbuh – tapi malah sebaliknya, yang lebih lemah seringkali menghambat yang lebih kuat. Pada akhirnya, kehidupan rohani keduanya mundur. Inilah contoh dari Adam yang akan kita alami ketika kita memilih untuk mendengarkan pada suara kekasih kita dan bukannya suara Allah.
Beberapa dari Anda mungkin berkata, saya tidak memiliki masalah itu karena saya masih single atau belum memiliki pasangan. Namun bagaimanapun situasi Anda saat ini, jika Anda mencintai seseorang lebih dari Allah, maka kita akan menjadi seperti Adam. Orang itu bisa jadi orang tua kita, anak-anak kita, atau teman kita dan orang-orang lainnya. Mereka akan membuat kita meninggalkan perintah Allah.
Semasa zaman Tiga Kerajaan di dalam sejarah Tiongkok, tertulis sebuah cerita sebagai berikut: Kedua Cao Cao dan Liu Bei ingin menguasai dunia, dan pada awalnya, Cao Cao selalu di dalam posisi yang lebih menguntungkan. Maka kemudian Liu Bei mengunjungi banyak orang-orang berbakat untuk meminta petunjuk dan nasihat. Akhirnya ia mengundang seorang penasihat yang sangat terkenal yang bernama Xu Shu. Xu Shu lalu membantu Liu Bei dalam banyak pertempuran, membuatnya memenangkan semua pertempuran tersebut, dan menawan banyak kota. Cao Cao lalu menjadi sangat kuatir akan situasi pada saat itu. Dia kuatir apabila hal ini berlanjut terus-menerus, maka ia akan kehilangan negeri ini dan kalah pada Liu Bei.
Lalu ia menjalankan sebuah rencana licik, Cao Cao mengetahui bahwa Xu Shu adalah seseorang yang terkenal sangat berbakti pada orang tua, dan ibunya yang sudah lanjut usia menetap di sebuah kota yang berada di bawah kekuasaan Cao Cao. Cao Cao menulis surat pada Xu Shu, meniru gaya perkataan dan tulisan dari ibu Xu Shu, dan surat itu berkata, “Ibu sakit keras, mohon engkau segera pulang.”                    
Xu Shu tidak pernah mengenal rasa takut dan melakukan semua hal dengan rencana yang baik, tetapi ibunya adalah satu-satunya anggota keluarga terdekatnya yang sangat dikasihinya. Maka setelah ia menerima surat tersebut, Xu Shu menjadi sangat takut dan tidak bisa berhenti menangis. Ia memutuskan untuk segera pulang. Liu Bei berusaha untuk membuatnya tidak pergi dan berkata kemungkinan surat tersebut adalah sebuah tipu muslihat; ibumu tinggal di kota yang berada di bawah kekuasaan Cao Cao. Tetapi Xu Shu sudah tidak dapat berpikir jernih and memutuskan untuk pergi dan kembali ke rumah.
Ia lalu bergegas pulang dan sesaat ia sampai di rumahnya, ia lalu berteriak dengan keras: “Ibu, apa yang terjadi dengan engkau?”
Pada saat itu ibunya sedang bekerja. Ia begitu terkejut melihat Xu Shu pulang, dan ia kembali bertanya: “Mengapa engkau ada disini? Bukankah seharusnya engkau sedang membantu Liu Bei?”
Xu Shu berkata, “Saya menerima surat yang mengatakan bahwa Ibu sakit”
Ibunya berkata, “Tidak, kamu pasti sudah diperdaya oleh Cao Cao.”
Kemudian Xu Shu menyadari apa yang telah terjadi saat itu, tapi semuanya sudah terlambat, para pengikut Cao Cao sudah menunggunya di depan pintu.
Jangan lupa bahwa Xu Shu adalah seorang penasihat, ia membantu Liu Bei untuk merencanakan dan memenangkan setiap pertempuran, tidak ada tipu muslihat peperangan serumit apapun yang dapat mengalahkan dia, tapi satu tipu muslihat kecil dari Cao Cao berhasil memperdayanya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Hal itu terjadi karena Xu Shu sangat mengasihi ibunya; dan hasil dari mengasihi seseorang dengan berlebihan adalah mata orang tersebut dibutakan terhadap bahaya dan menjadi tidak sadar lalu terus masuk pada perangkap yang sedemikian jelas.
Ibu Xu Shu yang melihat bahwa anaknya masuk dalam ke dalam perangkap karena dirinya, lalu mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri agar ia tidak lagi menjadi hambatan dan titik lemah anaknya. Oleh karena perbuatannya ini, ia dikagumi sebagai seorang ibu yang luar biasa, bahkan jauh melebihi kebanyakan umat Kristen (dalam hal mengorbankan diri).
Kita dapat melihat bahwa kasih Xu Shu terhadap ibunya yang sedemikian besar (dengan tidak menghiraukan semua hal lainnya) pada akhirnya menghancurkan karirnya dalam menolong Liu Bei mempersatukan negerinya, yang juga mengakibatkan ia kehilangan ibunya. Pada akhirnya ia hanya dapat menyesali keputusannya yang salah hingga akhir hidupnya.
Tentunya peristiwa Xu Shu terjadi setelah peristiwa Adam. Walau dengan contoh yang terjadi pada Adam, manusia yang ada sesudahnya masih melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Mungkin dari kisah dalam sejarah Tiongkok ini kita dapat lebih mengerti mengapa Adam berdosa.
Di dalam taman Eden, Adam memiliki seorang musuh, yang juga adalah musuh kita di masa sekarang, yaitu si ular, iblis. Perintah Allah kepada Adam tentang jangan memakan buah dari pohon pengetahuan sesungguhnya adalah suatu bentuk perlindungan- yang dimaksudkan untuk melindungi Adam dari dosa. Tapi Iblis juga mencoba berbagai macam cara untuk mengalihkan kita dari perlindungan Allah. Dengan Adam, iblis tidak membujuknya untuk memakan buah dari pohon pengetahuan, karena Adam tahu dengan jelas akan perintah Allah, sehingga ia mematuhi Allah dan tidak memakan buah tersebut. Maka kemudian si iblis menggunakan sebuah senjata yang paling efektif untuk mengelabui Adam, yaitu Hawa, orang yang paling dikasihinya. Iblis membiarkan Hawa untuk membujuk Adam untuk memakan buah tersebut, dan pada akhirnya Adam dengan rela menyerah pada bujukannya.
Oleh karena itu senjata paling efektif yang digunakan oleh musuh kita dalam menyerang kita adalah melalui orang-orang yang paling kita kasihi. Apabila kita mengasihi seseorang lebih dari segalanya, orang ini bisa menjadi halangan/batu sandungan bagi kita. Tapi apakah kita memiliki kebijaksanaan rohani untuk mengasihi hanya Allah lebih dari segalanya? Kebijaksanaan ini juga merupakan senjata paling efektif untuk mengalahkan dosa.
Jadi pelajaran pertama yang kita dapatkan dari nenek moyang kita Adam adalah kita perlu mengasihi Allah lebih dari segalanya (dan siapapun). Selanjutnya kita akan mendiskusikan mengapa Adam dengan sengaja berbuat dosa?
Kita tahu bahwa anak-anak memiliki natur untuk memberontak, contohnya pada saat orang tuanya melarang mereka bermain dengan api agar mereka tidak terbakar, malah mereka akan dengan sengaja melakukannya. Pada beberapa kasus, hal ini berakhir dengan kematian tragis bagi anak yang bermain api itu. Contoh lain adalah narkoba; beberapa orang dengan rasa ingin tahunya untuk mencoba, mereka lalu berkata pada dirinya sendiri, “Semua orang berkata bahwa sangat mudah menjadi ketagihan, tapi apakah seserius itu? Saya akan mencobanya sekali ini saja Hanya kali ini saja. Seharusnya tidak masalah. Saya bisa mengontrol diri saya sendiri.” Tapi pada akhirnya mereka tidak dapat berhenti.
Terkadang, disaat kita melakukan sesuatu yang salah, kita berpikir bahwa ini adalah suatu kebetulan dan mungkin saja hal ini tidak berakhir buruk. Atau meskipun kita tahu dampaknya sangat serius, kita masih berpikir “Tidak masalah, saya bisa menerima kesalahan yang telah saya lakukan. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah saya akan kehilangan hidup saya sendiri.”
Pada masa itu, pasti Adam tidak membayangkan bahwa dosanya tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tapi juga mempunyai dampak yang lebih jauh kepada semua umat manusia. Oleh karena itu Paulus berkata di Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Dalam ayat ini, “satu manusia” menggambarkan Adam. Dampak dari dosanya adalah ia harus meninggalkan taman Eden, menjauh dari pohon kehidupan, dan tanpa pohon kehidupan ia harus menghadapi kematian. Dan karena ia diusir dari taman Eden, seluruh keturunannya tidak memiliki bagian dalam taman Eden & pohon kehidupan. Kemudian kita beranjak semakin jauh dari Allah dengan melakukan berbagai macam dosa, bahkan sampai pada satu titik di mana kebanyakan orang pada masa kini, tidak mengetahui nama Allah.
Tetapi puji kepada Allah! Untuk menyelamatkan kita, Ia mengutus Yesus ke bumi dan mati di kayu salib untuk dosa-dosa kita. Yesus menebus dosa-dosa kita dengan hidupnya. Bila dosa tidak sedemikian serius, mengapa Allah harus membayarnya dengan harga yang demikian tinggi? Mungkin sampai saat ini, kita masih belum dapat memahami arti sesungguhnya dari keselamatan. Kita berdoa agar Allah mengampuni kita!
Jadi, kegagalan Adam adalah dia tidak melihat dosa sebagai sesuatu hal yang sangat serius. Dia tidak menyadari konsekuensi dari dosa adalah kematian. Adam tidak dapat menanggung dosanya seorang diri, karena dia seluruh keturunan setelahnya terkena dampaknya.
Di dalam Alkitab, Allah memperingatkan kita tentang dosa sebagai sesuatu yang tidak boleh kita lakukan. Namun apakah kita menyadari pentingnya perkataan Allah tersebut? Apakah kita menjauh dari dosa? Atau malah kita berkata: “Apakah dosa seserius itu? Itu bukanlah hal yang begitu serius.”
Allah berkata bahwa kita tidak boleh melakukan perzinahan, tapi lihatlah sekeliling kita, kita melihat orang-orang berselingkuh, mengeluarkan uang untuk memiliki seorang simpanan. Sepasang wanita dan pria hidup bersama sebelum pernikahan menjadi hal yang sangat biasa. Beberapa survei menuliskan bahwa sebagian murid-murid SMU berpikir bahwa hal itu bukanlah hal yang aneh. Dan tentang pernikahan homoseksual, banyak orang meminta untuk dilegalkan. Mereka berpikir bahwa tidak ada yang salah dengan hal itu kalau dua orang saling mencintai.
Di mata Allah, semua tindakan-tindakan itu adalah dosa. Namun, di zaman ini, kita melihat hal-hal itu sebagai hal yang tidak aneh dan masuk akal. Kita melihatnya sebagai sesuatu yang alami, hal itu dilihat sebagai hak asasi manusia dan kita harus menghormatinya. Dosa-dosa ini juga telah masuk kedalam gereja. Di dalam gereja, ada banyak orang melakukan perzinahan, tinggal bersama sebelum menikah, atau berada di dalam sebuah hubungan homoseksual. Mereka semua duduk bersama untuk memuji Allah. Dapatkan Anda bayangkan apakah Allah memberkati gereja yang demikian?
Beberapa dari Anda mungkin akan berkata, “Ya, saya telah berdosa, lalu? Saya masih menikmati hidup saya. Saya kenal beberapa orang, mereka melakukan bahkan lebih banyak dosa daripada saya, namun mereka tetap memiliki sebuah kehidupan yang baik, saya bahkan belum pernah melihat adanya hukuman yang menimpa mereka.”
Inilah kesalahan yang Adam lakukan, dia tidak melihat konsekuensi dari dosa dan dampaknya yang amat besar. Upah dari dosa ialah maut!
Sebagian orang mungkin berkata, “Lalu? Tiap orang akan mati pada akhirnya; hal yang terpenting adalah bila kita menikmati hidup kita hari ini!”
Sebagian orang mungkin takut akan kematian, tapi sebagian lagi tidak. Saya pernah membaca artikel dari sebuah surat kabar yang menuliskan ada orang-orang yang melakukan tindakan kriminal yang sangat serius dan telah dihukum mati. Namun ketika mereka diperhadapkan pada akhir hidup mereka, mereka sangatlah tenang dan tidak terlihat takut. Ketika reporter mewawancarai mereka, salah satu dari mereka berkata: “Saya telah tidur dengan lebih dari seratus wanita, dan membunuh lebih dari seratus orang, saya tidak menyia-yiakan hidup saya meskipun saya harus mati saat ini.”
Betapa hati seseorang dapat menjadi sedemikian kerasnya!
Ya, Anda mungkin tidak takut terhadap kematian, tapi hal itu adalah karena Anda hanya tahu tentang kematian jasmani. Anda berpikir setelah Anda mati, semuanya akan lenyap. Tapi Alkitab memberitahukan kita, manusia terbuat dari daging dan roh. Setelah daging/tubuh kita meninggal, roh akan tetap ada. Jadi Yesus di Matius 10:28 berkata kepada kita,
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Pada kenyataannya, ada dua jenis kematian, yang pertama adalah kematian jasmani, dan satunya lagi adalah kematian rohani. Apakah Anda berpikir bahwa konsekuensi dari dosa adalah kematian jasmani? Jika demikian, mengapa Adam dapat hidup sampai usia 930 tahun meskipun dia telah berdosa? 930 tahun, hampir 1 milenium. Kita tidak akan pernah dapat membayangkan hal demikian terjadi hari ini! Ingat Qin Shihuang (kaisar pertama dari dinasti Qin) menggunakan kekayaannya dan sumber daya manusia untuk mencari kekekalan, tapi berakhir sia-sia. Dan banyak raja-raja lain dan para jenderal di dalam sejarah yang juga ingin untuk hidup beberapa dekade lebih lama, tapi semua berakhir dengan kematian dengan penyesalan yang dalam. Dan Adam hidup selama 930 tahun meskipun telah memakan buah yang seharusnya membawa kematian baginya! Bukankah hal ini adalah suatu lelucon?! Jika seseorang memberitahukan kepada Anda bahwa Anda telah berdosa, dan Anda akan meninggal pada akhirnya, namun Anda dapat hidup selama 930 tahun. Apa yang akan Anda pikirkan kemudian? Apakah hal ini akan membawa Anda menjauh dari dosa? Atau mungkin kita akan berakhir seperti para kriminal yang diceritakan diatas yang berkata, “Tidak apa-apa, saya tidak menyia-yiakan hidup saya.”
Kenyataannya, upah dosa adalah maut; di sini hal ini merujuk pada kematian rohani. Konsekuensi yang menimpa Adam adalah bahwa dia harus menghadapi kematian rohani. Hal yang sama juga akan terjadi pada kita, sekali kita berdosa, maka kita harus menghadapi kematian rohani.  Betapa mengerikannya kematian itu! Kematian rohani itu jauh tidak mungkin dapat kita bayangkan. Tapi jika kita sungguh mengerti akan hal ini, kita akan memiliki rasa takut yang sesungguhnya terhadap konsekuensi serius yang akan dibawa oleh dosa, dan kita juga akan lebih menghargai akan harga yang telah dibayar oleh Yesus untuk keselamatan kita. Seringkali, kita tidak mengerti mengapa Yesus harus mati di kayu salib. Alasan untuk hal ini adalah karena kita tidak mengerti sepenuhnya tentang konsekuensi serius yang datang dari dosa, yang juga akan membawa kita pada kematian rohani dan hanya Yesus yang dapat menyelamatkan kita melalui pengorbanannya.
Sebagian orang mungkin berkata, “Saya tidak akan melakukan hal-hal yang demikian buruk; saya tidak pernah melakukan dosa yang besar.” Hal itu bagus dan baik, tapi bagaimana dengan dosa lainnya? Yesus mengatakan apa yang menodai seorang manusia berasal dari dalam, di dalam Markus 7:19-23, dia mengatakan hal itu termasuk niat jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, ketamakan, kejahatan, tipu muslihat, tidak bermoral, iri hati, fitnah, kesombongan, kebodohan. Pernahkah kita melakukan salah satu dari hal di atas?
Ada sebuah pepatah Tionghoa yang berkata: ” Jangan pernah melakukan kesalahan-kesalahan yang besar, tapi lakukanlah hanya kesalahan-kesalahan yang kecil.” Hal ini bermakna, saya tidak akan menyentuh  kesalahan-kesalahan besar yang melanggar hukum atau berujung pada hukuman atau dosa-dosa tentang hidup dan mati (yang membuat kita kehilangan hidup kita); tapi kesalahan-kesalahan kecil yang tidak menyangkut tindakan kriminal serius atau tidak harus pergi ke pengadilan, meski aku melakukannya berulang kali, itu tidak masalah.
Saya pernah membaca sebuah kisah nyata di sebuah surat kabar. Ada sepasang suami istri yang sering berdebat satu sama lain tentang isu-isu kecil dalam keluarganya. Seiring waktu, argumen-argumen kecil yang mereka ucapkan semakin menyakiti perasaan masing-masing dari mereka. Akhirnya, hal itu sampai pada suatu tahap dimana mereka merasa tidak dapat hidup bersama lagi. Lalu apa yang mereka lakukan? Sudah tentu, akhirnya mereka pun bercerai. Sepasang suami istri ini masih sangat muda, segera setelah mereka bercerai, mereka menikah lagi dengan orang lain. Tapi mereka memiliki seorang anak yang masih sangat kecil, dan anak ini menjadi beban bagi mereka, lalu kemudian dengan mudahnya mereka menelantarkan anak mereka dan memberikan anak itu untuk dibesarkan oleh sanak saudara mereka. Anda pasti dapat membayangkan bagaimana kehidupan anak ini yang harus hidup di bawah atap rumah orang lain. Sewaktu dia berusia 7 atau 8 tahun, dia menemukan kalau batok lututnya seperti akan lepas, dan seringkali berada dalam keadaan kesakitan. Setelah melewati sebuah pemeriksaan di rumah sakit, lalu didiagnosa bahwa hal itu adalah osteocarcinoma (kanker tulang).
Anak kecil itu terbaring di atas ranjang dan mengerang kesakitan, dengan berlinang air mata dia bercerita dengan sangat sedih di mana dia kehilangan kasih sayang orang tuanya selama bertahun-tahun. Ayahnya sangat terkejut dan tersadar setelah mendengar tentang hal yang menimpa anaknya; lalu kemudian kembali dari tempat yang jauh untuk menemani anaknya yang sangat kasihan itu. Tapi sangat disayangkan tidak lama setelah itu, anaknya meninggal dunia.
Perdebatan terjadi diantara pasangan-pasangan, apakah hal itu merupakan sebuah kesalahan besar atau hanyalah sebuah kesalahan kecil? Lalu bagaimana dengan perceraian? Apakah sepasang suami istri yang diceritakan di atas melakukan dosa-dosa yang serius? Siapa yang dapat kita salahkan untuk kematian anak itu? Meskipun hal ini terlihat seperti sebuah kesalahan kecil, kerusakan yang dibawa sangatlah serius. Hal itu menjadi hal hidup atau mati dan memberikan dampak pada seorang yang tidak bersalah.
Jadi pelajaran ke-2 yang dapat kita pelajari dari Adam adalah, jangan menganggap remeh akan dosa. Akibat serius yang disebabkan oleh dosa dapat jauh melebihi imajinasi kita, yaitu dapat berujung pada kematian rohani. Ketika Adam berdosa, dia mungkin tidak pernah berpikir kalau dosa tidak hanya memberikan dampak pada dirinya sendiri, tapi juga memberikan dampak yang sangat besar pada seluruh umat manusia.
Kesimpulan:
Kisah Adam ditulis di Kejadian 2-5. Dia merupakan manusia pertama yang diciptakan oleh Allah, yang juga adalah nenek moyang kita. Melalui dia, kita mewarisi hidup kita secara jasmani, namun juga melalui dia, dosa bertakhta di atas dunia.
Hari ini kita belajar 2 pelajaran rohani melalui kisah Adam.
Pertama, kita harus mengasihi Allah lebih dari apapun (dan siapapun). Adam mengasihi istrinya Hawa lebih daripada Allah, dan karena itu dia mendengar perkataan istrinya dan memakan buah yang tidak seharusnya dimakan olehnya.
Kedua, jangan pernah menganggap remeh akibat dari dosa. Hal itu tidak hanya membawa kematian rohani pada diri kita, namun dosa juga menyebar seperti penyakit, dan menyebarkan sakit pada orang lain juga. Dosa Adam tidak hanya membawa akibat padanya tapi juga memiliki dampak yang luar biasa pada seluruh umat manusia.
Kej 2-5
Oleh Ev. Xin Lan

Akulah Pokok Anggur Yang Benar dan Bapa-Kulah Pengusahanya



"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
(Yohanes 15:1-17)

Apa yang Anda temukan?

1. Apa yang terjadi pada ranting yang tidak menghasilkan buah?
2. Apa yang terjadi pada ranting-ranting yang berbuah? Mengapa?
3. Apa artinya tetap atau tinggal di dalam pokok anggur?
4. Menurut saudara apa arti ungkapan ini : "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa"?
5. Apakah Saudara memiliki pertanyaan tentang bagian ini?

Menjaga Keutuhan Keluarga

Keutuhan adalah keadaan sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak berkurang, dsb). Pengertian yang demikian mengajak kita mencermati titik berangkat keutuhan keluarga itu dari dua keadaan awal:

  1. Keadaan yang utuh, tinggal menjaga dan memeliharanya. Dalam hal ini model keutuhannya adalah keluarga pertama, Adam-Hawa, yang diprakarsai sendiri oleh Tuhan, sebelum jatuh ke dalam dosa.
  2. Keadaan tidak utuh, sedang dalam masalah. Maka tema ini mengajak kita untuk memulihkan, mengusahakan utuh kembali.
Titik berangkat yang kedua ini tetap relevan dengan keadaan kita sekarang, karena kita tidak boleh menutup mata pada realita bahwa keluarga Kristen pun tidak imun (kebal) terhadap masalah. Itulah sebabnya keutuhan harus dipulihkan, dijaga, dipelihara.
Hal lain yang menarik dari tema kita adalah frase “keutuhan keluarga.” Yang secara tersirat mengandung konotasi kepelbagian dalam keluarga; bahwa keluarga terdiri atas berbagai unsur pribadi yang disatukan di dalamnya. Dari makna yang demikian, maka suasana kepelbagaian keluarga memang memerlukan roh yang mempersatukan hingga utuh.
Keluarga adalah inisiatif Allah, ketika Ia memandang bahwa tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja, maka Ia menciptakan perempuan, Hawa, sebagai penolong yang sepadan. Mengapa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam dan tidak memakai materi yang sama dengan Adam, debu tanah? Hal ini bukan hanya hendak menunjukkan bahwa Allah kita Mahakreatif, tetapi juga mau mengedepankan adanya panggilan keutuhan, kelengkapan, saling ada, melengkapi satu bagi yang lain sebagai suami-isteri. Hal ini diperkuat dengan Kejadian 2:23a, 24, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. ... keduanya menjadi satu daging.” Selanjutnya kepada mereka diberikan mandat budaya untuk beranak cucu dan juga memelihara alam ciptaan-Nya (Kej. 1:28; 2:15).
Demikianlah pada akhirnya kita mengetahui bahwa keluarga pertama-tama adalah inisiatif Allah dan sekaligus melibatkan peran manusia untuk menjalaninya sesuai dengan rencana dan kehendak Allah. berangkat dari pemahaman dasar yang demikian maka guna menjaga keutuhannya pun kita memerlukan dua kekuatan yang bekerja saling mendukung yaitu kekuatan Allah dan juga peran serta manusia itu sendiri.
Pertama, untuk menjaga keutuhan keluarga kita sangat perlu menghadirkan campur tangan kekuatan Allah. Ini bukan hanya karena Allah yang berkehendak; kita perlukan bukan hanya di awal langkah perjalanan keluarga, tetapi selalu, terus dan terus. Mengapa demikian? Karena keluarga adalah bentukan Allah dan karena memang kita memerlukan Allah. Keluarga terdiri atas pribadi-pribadi yang berbeda dalam banyak hal, butuh cinta kasih Allah yang mengikat erat dan terus menjadi daya ikat, memberi daya pulih dalam perjalanan. Keluarga, disadari atau belum, diakui atau tidak, sangat memerlukan Tuhan sebagai kiblat perjalanan, sebagai mercusuar pemandu arah.
Itulah sebabnya, keluarga harus dibangun dan dijalani dengan takut akan Tuhan. Semua pribadi dalam keluarga harus berpikir, berjalan dan bertindak dalam roh takut akan Tuhan. Saya rasa nasihat Paulus dalam Filipi 2:5 hendaknya menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus sangat relevan bagi konteks keluarga.
Segala sesuatu dirasa, dipikir dan dilakukan dengan didasari rasa takut akan Tuhan. Tuhan menjadi model karakter dalam merasa, berpikir dan bertindak satu terhadap yang lain dalam keluarga. Bila ini kita nyatakan, maka tidak lagi dibutuhkan teori-teori berkeluarga yang hebat-hebat, karena keluarga akan utuh di dalam Tuhan. Ada kasih dan pengampunan Tuhan yang sangat mendasar dan dibutuhkan. Allah dengan segala karakter-Nya adalah model dasar untuk menjaga keutuhan keluarga.
Kedua, perlu peran manusia dalam keluarga. Saya senang dengan penggambaran keluarga seperti kapal yang berlayar di tengah lautan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Kasih dan pengampunan Kita akan mampu hidup dan berjalan bersama dalam keluarga hanya dengan modal kasih dan pengampunan. Mengapa? Karena karakter dasar manusia adalah egois, hanya memikirkan dirinya sendiri, menganggap dirinya selalu baik dan sebaliknya orang lain selalu salah dan kurang. Untuk dapat mengubahnya maka harus ada kesadaran bahwa kita pun lemah dan berdosa; bahwa dengan kasih dan pengampunan Allahlah kita dipulihkan, maka kita pun saling mengasihi dan mengampuni satu terhadap yang lain dalam keluarga (Ef. 4:32; Kol. 3:13).
  2. Tanggung jawab bersama pada niat semula Bahwa apapun yang terjadi dalam perjalanan, segala keutuhan kapal keluarga adalah tanggung jawab bersama dan harus terus diupayakan tetap dari dalam kapal itu sendiri. Artinya harus tetap berada dalam kapal, mencari solusi bersama, selalu harus kembali ke dalam keluarga yang utuh, apa yang menjadi niat berkeluarga semula.
  3. Menyalibkan keakuan Dalam hal ini tidak ada teori yang mentolerir salah satu anggota kapal keluarga mencari sekoci penyelamat sendiri. Bahwa seluruh anggota tidak boleh hanya memikirkan diri sendiri; harus menyalibkan keakuan, kepentingan diri; harus hidup satu bagi yang lainnya.
  4. Saling percaya dan menghargai Dalam segala perbedaan penumpang kapal keluarga harus bisa saling menghargai dan mengakomodir segala aspirasi anggotanya.
  5. Playmate (pasangan bermain) Setiap anggota keluarga harus saling menjadi teman bermain, menciptakan suasana, ruang, wadah untuk beracara bersama. Dalam era serba sibuk ini, kebutuhan menciptakan ruang kegiatan bersama makin besar dan urgen. Maka seyogyanya kita tinggalkan sejenak dunia maya dan mari bangun, nikmati dunia nyata keluarga kita.
Mari kita cermati keluarga Adam-Hawa, yang awalnya penuh dengan cinta, kasih-sayang dan kesehatian. Namun dalam perjalanan, keinginan diri untuk mengambil keputusan sendiri, meragukan atau kurang percaya satu pada yang lain, menjadi celah bagi kehancuran keluarga.
Ketika tipu muslihat ular datang, Hawa memutuskan sendiri, maka masalah datang, melanggar titah Tuhan (Kej. 3:7). Dalam mempertanggung-jawabkan perbuatan dosa itu, mereka saling menyalahkan. Namun ending-nya, dengan penundukan diri bersama di hadapan kuasa Tuhan, mereka menjalani pemulihan keutuhan keluarga.
Keutuhan keluarga hanya terjadi bila dua, tiga atau lebih orang dalam keluarga mau berdiam dan berjalan, berpikir, berlaku dengan karakter Tuhan, takut akan Tuhan, penundukan diri kepada Tuhan, bekerja sama dengan cara Tuhan demi menjaga keutuhan keluarga kita. (rs)

Oleh: R. Sulistyaningsih, S.Si.Teol

http://renungan.co

Friday, January 26, 2018

Kebesaran Bunda Maria



Kebesaran Bunda Maria


Lukas 1:36-56 dan Wahyu 12:1-2,5
Bdk Yoh 19:27 "Inilah Ibumu!" di salib Yesus
Ay. 41 "Dan ketika Elizabeth mendengar salam Maria melonjaklah anak yang dalam rahimnya dan Elizabeth pun penuh dengan Roh KKudus, lalu berseru dgn
            suara nyaring:"Diberkaatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.."
Ay. 46 "Lalu kata Maria: Jiwaku memulliakan Tuhan
      48b "Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena yang telah melakukan perbuatan2 besar kepadaku dan 
              namaNya adalah kudus"

*Bdk: Yoh.19:27 "Inilah Ibumu ! di salib Yesus.


KENALKAH KAMU CERITA TENTANG DOA SALAM MARIA INI

Saya selalu bertanya-tanya, siapa yang beride untuk mengulang-ulang doa Salam Maria sampai berkali-kali? Apa maksudnya?

Sekarang baru dapat dipahami, dan tiap doa Salam Maria yang kalian doakan adalah setangkai bunga mawar bagi Sang Perawan. Saya yakin kita semua kenal doa yang sangat indah...yang adalah doa Rosario.

Sebuah legenda menceritakan seorang Pertapa Lego (yang bukan imam) dari Ordo Dominikan, tidak bisa membaca maupun menulis, karena itu dia tidak dapat membaca Mazmur, seperti kebiasaan di biara-biara pada jaman itu.

Jadi, saat dia selesai dengan pekerjaannya pada malam hari (dia adalah penjaga pintu, tukang sapu, tukang kebun, dsb), dia selalu pergi ke kapel biara, berlutut di hadapan gambar Bunda Maria dan mendoakan 150 Salam Maria (sejumlah Mazmur). Setelah selesai, dia pergi ke kamarnya untuk tidur.
Keesokan harinya, pagi-pagi benar, dia bangun terlebih dahulu dari semua saudaranya dan pergi ke kapel untuk memberi salam pada sang Bunda.

Pemimpin biara memperhatikan bahwa setiap hari, saat dia tiba di kapel untuk berdoa ibadat pagi bersama seluruh anggota biara yang lain, selalu tercium wangi bunga mawar yang baru dipotong dan masih segar. Didorong perasaan ingin tahu, dia bertanya kepada semua, siapa yang telah menghias altar Bunda Maria dengan begitu indah. Tidak ada yang menjawab...selain itu, bunga- bunga mawar di kebunpun tidak berkurang satu tangkaipun.

Si Pertapa Lego jatuh sakit keras, pertapa yang lain sadar bahwa altar Bunda Maria tidak lagi memiliki bunga mawar seperti biasanya. Mereka mengambil kesimpulan bahwa si Pertapa Legolah yang selalu meletakkan bunga-bunga tersebut. Namun bagaimana dia melakukannya? Dia tidak pernah pergi keluar biara, dan dia pasti tidak bisa membeli bunga mawar.

Suatu pagi, semua orang bingung, karena Pertapa Lego itu sudah bangun, namun mereka tidak menemukannya dimana-mana. Akhirnya semua pertapa berkumpul di kapel dan setiap orang yang masuk terkejut melihat Pertapa Lego berlutut di hadapan Bunda Maria sambil mendaraskan Salam Maria dengan sangat khusyuk. Dan setiap doa Salam Maria yang diucapkannya, muncul setangkai bunga mawar di vas bunga.
Demikianlah saat selesai mendaraskan 150 Salam Maria, pertapa itu meninggal di kaki sang Bunda...

Bertahun-tahun kemudian, (diceritakan bahwa lewat suatu penampakan Bunda Maria) santo Dominiko Guzman membagi 150 Salam Maria tersebut menjadi 3 kelompok 50 Salam Maria, dan menggabungkannya dengan renungan Kitab Suci: Peristiwa Gembira, Peristiwa Sedih dan Peristiwa Mulia yang kemudian ditambahkan Santo Yohanes Paulus II dengan Peristiwa Terang.

BAWALAH ROSARIOMU SETIAP HARI
-Setiap kali kamu membawa Rosario, setan-setan sakit kepala.
-Setiap kali kamu menggunakan Rosario, setan-setan jatuh.
-Setiap kali setan melihat kamu mendoakan Rosario, dia akan menghilang.
- Mari kita berdoa Rosario setiap saat, agar setan hilang dan tidak muncul lagi!!

-Tahukah kamu, bahwa setiap kali kamu ingin mengirim kembali pesan ini, setan akan berusaha menghalanginya? Kirimkanlah kembali pesan ini dan ikutlah terlibat dalam kemenangan Bunda Maria!!

Kirimkan pesan ini pada sahabat-sahabat doamu, dan lihatlah bagaimana Roh Kudus bekerja

Tuesday, January 16, 2018

Kawan Marsello: "Pelayanan Pelepasan"



Kawan Marsello: "Pelayanan Pelepasan": www.J.MarselloGinting.com ( 6 ) Elizabeth Brookshaw

Kawan Marsello: "Pelayanan Pelepasan"



Kawan Marsello: "Pelayanan Pelepasan": www.J.MarselloGinting.com ( 6 ) Elizabeth Brookshaw

Tags